MEMBANGUN MASYARAKAT BELAJAR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
MEMBANGUN MASYARAKAT BELAJAR SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo

MEMBANGUN MASYARAKAT BELAJAR

Oleh: Zaenal Arifin

Rangsangan belajar bisa tumbuh dimana saja, datang kapan saja, dengan siapa saja, tanpa mengenal ruang dan waktu, karena sejatinya tidak ada yang bisa menghalangi manusia untuk belajar. Setiap proses yang dialami manusia merupakan media yang tepat untuk membentuk kemampuan dan kapasitas diri dalam rangka meningkatkan derajat manusia sebagai satu-satunya makhluk yang berakal. Kesempurnaan manusia berada didalam pemanfaatan akal fikirannya, yang menunjukkan identitas dirinya sendiri. Dengan karakteristik masing-masing, dan sesuai dengan usianya, manusia dituntut untuk selalu menggali khazanah keilmuan untuk bekal dalam kehidupan sehari-hari, untuk kebahagiaan dunia dan akhirat Sebagaimana firman Allah:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Menumbuhkan Rasa Penasaran Dalam belajar.

Dalam proses belajar guru mempunyai tugas utama yaitu memberikan rangsangan yang mampu menghadirkan suasana belajar yang menyeluruh. Belajar seperti itu bisa dilakukan dengan melibatkan semua potensi yang dimiliki oleh siswa. Pelibatan ini merupakan hasil dari pengetahuan dan pemahaman guru dalam melihat karakteristik siswa, melalui perencanaaan yang matang, dituangkan dalam narasi yang mudah dipahami dan dilakukan, sehingga bisa menyesuaikan kondisi dimasing-masing keadaan, karena setiap siswa mempunyai model masing-masing dalam memahami proses belajarnya.

Metodologi pembelajaran yang mampu menumbuhkan rasa kepenasaranan inteletual, kreativitas, budaya disiplin dan bersih sangat dibutuhkan untuk pembentukan karakter generasi unggul masa depan. Sekenario pembelajaran tersebut melibatkan semua warga sekolah dan fasilitas sekolah, artinya disetiap sudut sekolah dan disetiap interaksi antar warga sekolah merupakan tempat yang nyaman dalam belajar. Sehingga dalam proses tersebut membutuhkan pemahaman guru tentang belajar yang luas, karena proses belajar tidak hanya  dibatasi oleh ruang dan waktu, ini salah satu amanat UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan diperjelas dengan diimplementasikannya kurikulum 2013.

Menumbuhkan dan menyadarkan sekolah sebagai komunitas belajar sangat penting, penyemaian nilai kognitif, afektif dan psikomotorik menjadi tujuan utama dalam menghadirkan rasa penasaran dalam belajar. Harapan membentuk manusia berkepribadian unggul menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah, hal tersebut setidaknya dapat dilakukan dengan beberapa pemahaman diantaranya:

  1. Menjadi guru sekaligus murid

Setiap warga sekolah harus bisa menjadi guru dalam menyebarkan ilmu yang dimilikinya, menjadi murid dengan menggunakan seluruh waktunya untuk belajar, baik di dalam maupun diluar kelas.

  1. Setiap warga sekolah selalu meningkatkan kemampuan diri

Selama ini memahami aktivitas belajar masih sepihak, hanya untuk murid, padahal ilmu itu luas bahkan sampai akhir hayat pun manusia tidak bisa menguasai seluruh ilmu yang dikaruniakan Allah kepada hambanya. Singkatnya guru harus terus belajar!

  1. Menjadi guru yang inklusif

Inklusif identik dengan keterbukaan, pola pikir dan pemahaman guru sangat berpengaruh dalam proses belajar. Guru yang kaya dengan alternatif pengetahuan menjadi modal utama pembelajaran. Kekayaan alternatif pengetahuan bisa terwujud dengan terbukanya wawasan yang tanpa batas.

Beberapa pemahaman tersebut setidaknya harus dimiliki oleh setiap warga sekolah, dengan semangat dan penuh tanggung jawab, belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan. Bukan aktivitas yang membosankan bahkan melemahkan. Dengan ukhuwah yang bercita-cita kemajuan, maka sudah saatnya setiap warga sekolah menjadikan sekolah sebagai miniatur pembentukan peradaban unggul yang membawa kemashlahatan dan kemakmuran hakiki dunia dan akhirat. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here